Senin, 30 November 2015

Pengertian, ciri-ciri, aliran dan sumber pengetahuan dalam filsafat

Pengertian, ciri-ciri, aliran dan sumber pengetahuan dalam filsafat

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan




Disusun oleh:
Sri Rahmayuni (2225141755)
Kelas:
III B



PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015

1.     PENGERTIAN FILSAFAT
a.     Arti Filsafat Secara Etimologi
            Kata filsafat dalam bahasa Arab falsafah yang dalam bahasa Ingris philosophy yang berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein artinya cinta (love) dan sophia artinya kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Jadi seorang filsuf adalah pencinta atau pencari kebijaksanaan.
b.      Arti Filsafat secara terminologi
            Secara terminologi pengertian filsafat yang dirangkum dari pendapat beberapa ahli filsafat yaitu filsafat adalah ilmu ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal PENGEartian 
 hakikatnya. Filsafat tidak mempersoalkan tentang gejala-gejala atau fenomena, tetapi mencari  hakikat dari suatu gejala atau fenomena.

2.      CIRI-CIRI FILSAFAT
            Ciri-ciri filsafat yaitu menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Ciri berfilsafat, yaitu:
a.    Menyeluruh; artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan tidak hanya ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu lainnya, hubungan ilmu dengan moral, seni, dan tujuan hidup.
b.    Mendasar; artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan. Filsafat tidak hanya berhenti pada kulit-kulitnya (periferis) saja, tetapi sampai menembus ke kedalamannya (hakikat).
c.    Spekulatif; artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran berfilsafat selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menelusuri  bidang-bidang pengetahuan yang baru. Namun demikian tidaklah berarti hasil pemikiran kefilsafatan tersebut meragukan kebenarannya, karena tidak pernah ketuntasan.

3.     SUMBER PENGETAHUAN
a. Empirisme.  Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan yang dapat dipercaya oleh akal sehat. Dalam rangka kerjanya, aliran ini mendasarkan diri pada cara kerja deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Premis-premis yang digunakan dalam membuat rumusan keilmuwan harus jelas dan dapat diterima. Aliran atau paham ini sering juga disebut sebagai idealism atau realism.
b. Rasionalisme.  Aliran ini berpendapat bahwa empiris atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman yang batiniah maupun yang lahiriah. Aliran ini menutupi kelemahan dari aliran rasional yang hanya mengandalkan akal dalam membentuk pengetahuan. Metode yang digunakan adalah induksi.  Aliran ini menganggap bahwa pengetahuan manusia hanya didapatkan dari pengalaman yang konkrit, dan bukan dari penalaran yang abstrak.
c. Intuisi. Pengetahuan yang diperoleh dari intuisi merupakan pengetahuan yang tiba-tiba atau berupa proses kejiwaan dengan tanpa stimulus mampu untuk membuat pernyataan sebagai pengetahuan.
d. Wahyu.  Pengetahuan yang bersumber dari Tuhan melalui hamba-Nya yang terpilih untuk menyampaikannya (Nabi dan Rasul). Melalui wahyu atau agama, manusia diajarkan tentang sejumlah pengetahuan baik yang terjangkau ataupun tidak terjangkau oleh manusia.

4. SARANA BERPIKIR ILMIAH
Manusia disebut sebagai homo faber yaitu makhluk yang membuat alat; dan kemampuan membuat alat dimungkinkan oleh pengetahuan. Berkembangnya pengetahuan juga memerlukan alat-alat ( Jujun S. Suriassumantri : 2009 : 165 ).
Sarana merupakan alat yang membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik, dengan demikian fungsi sarana ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah, bukan merupakan ilmu itu sendiri ( Jujun S. Suriassumantri : 2009 : 165-167 ).
Dalam proses penelitian harus memperhatikan dua hal, pertama sarana berpikir ilmiah bukan merupakan kumpulan ilmu, tetapi merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah. Kedua tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan menelaah ilmu secara baik ( Suwardi Endraswara : 2012 : 228 ).
Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sarana berpikir ilmiah adalah alat berpikir dalam membantu metode ilmiah sehingga memungkinkan penelitian dapat dilakukan secara baik dan benar. 

5. KAITAN SARANA BERPIKIR DENGAN SUMBER PENGETAHUAN
      Dalam berpikir setiap individu pasti memerlukan proses dan bahan(sumber). Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak.  Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada obyek tertentu, menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai wawasan tentang obyek tersebut. Nah dalam berpikir tersebut maka setiap individu memerlukan sumber (bahan) untuk berpikir, lalu memprosesnya menjadi hasil berpikir yang kemudian berguna bagi kehidupan diri dan lingkungannya. Jadi sarana berpikir sangat berkaitan dengan sumber pengetahuan, karena setiap aktivitas berfikir, pasti memerlukan sumber pengetahuan. Sehingga menghasilkan output dari hasil berpikir yang baik.

6. KENAPA TIDAK MEMILIKI SATU PILIHAN ALIRAN FILSAFAT ?
      Dalam aktivitas kehidupan, filsafat berpengaruh dalam prosesnya. Dimana dalam filsafat yang memang terdapat komponen-komponen yang mengatur kehidupan, seperti ilmu ilmu yang terdapat didalamnya dan sebagainya. Aliran dalam filsafat, dapat membentuk sejarah kehidupan yang beranekaragam. Aliran dalam filsafat diantaranya adalah aliran empiris, aliran rasionalis dan seterusnya. Nah, setiap aliran dalam filsafat, pasti saling berkaitan satu sama lain. Maka dari itu aliran yang dipilih tidak hanya satu, melainkan dua atau beberapa.


Srirahmayuniii.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar