Senin, 07 Desember 2015

JIWA YANG BERAKAL PIKIRAN JERNIH SEJAK PENDIDIKAN PRALAHIR



1.      Pendidikan Pralahir
Islam memperkuat pandangan perlunya pendidikan pralahir. Tidak hanya itu, pendidikan pralahir menurut Islam harus dimulai dari sejak sebelum terciptanya janin. Yakni :
  1. Penciptaan janin harus berasal dari pasangan yang sah. Bukan hubungan perzinahan (QS Al Isra’ 17:32).
  2. Dalam melakukan hubungan biologis, hendaknya dimulai dengan doa, setidaknya dengan baca basmallah.
  3. Setelah terjadinya proses nuthfah (sperma), berlanjut menjadi ‘alaqah dan kemudian mudghah (segumpal daging) (QS Al Mu’minun 23:12-14), maka dimulailah kehidupan seorang anak dalam rahim. Dari tahap ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan sang ibu, sebagai guru pertama seorang anak, untuk mendidik anak yang masih dalam kandungan.
Pada dasarnya pendidikan dalam kandungan/pralahir berarti mendidik ibu yang sedang mengandung bayinya yang secara garis lurus akan tertuju pada bayi yang sedang di kandung. Berikut ini beberapa point pendidikan dalam kandungan yang dapat dijalani semua ibu yang sedang mengandung maupun yang belum, diantaranya :
1.      Berpikir positif dan berperang melawan emosi diri sendiri
2.      Stimulasi kandungan dengan elusan dan tepukan halus
3.      Selalu mengajak bayi berbicara
4.      Perbanyak berdoa
5.      Perbanyak belajar

2.      Pendidikan anak usia 1 tahun
Beberapa hal penting lain yang perlu jadi prioritas dalam mendidik anak muslim begitu lahir sampai usia 1 tahun.
Pertama, senandungkan adzan di kuping kanan dan iqamah di kuping kiri bayi beberapa saat setelah anak lahir ke dunia.
Kedua, cerita atau bacakan kisah-kisah dalam Al Quran. Juga bacakan kisah dan keagungan pribadi Nabi Muhammad.
Ketiga, pada saat usia mencapai 11 – 12 bulan dan sudah mulai dapat berjalan, biasakan membawa anak ke masjid untuk salat berjamaah setidaknya sekali sehari.
Keempat, pada usia ini, anak sudah mengerti kata perintah dan larangan. Usahakan tidak melarang anak kecuali kalau memang perlu.
Kelima, katakan pada anak apa yang boleh dan tidak boleh dia lakukan dengan nada dan penjelasan yang penuh cinta dan kasih sayang.

3.      Pendidikan anak usia 2 tahun
Perkembangan non-fisikal anak usia 2 tahun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu perkembangan sosial / emosional dan perkembangan intelektual. Secara intelektual, anak pada usia 2 tahun sudah memiliki kemampuan untuk mendengarkan lagu, sajak dan cerita sederhana; senang melihat buku-buku, mengulangi kata-kata, mengucapkan 2-3 kata dan kalimat; tertarik belajar bagaimana menggunakan benda-benda di sekitarnya; serta mencoba bersenandung dan bernyanyi.
Sementara dalam segi perkembangan sosial dan emosional anak sudah memiliki kemampuan untuk bersosialisasi, bermain dan berdekatan dengan anak-anak lain yang relatif sebaya serta meniru perilaku orang-tuanya.

4.      Pendidikan anak usia 3 tahun
Hal penting bagi orang tua dalam pendidikan anak adalah hindari mempermalukan anak terutama di depan orang lain. Apalagi sampai menyebutnya sebagai anak nakal atau bodoh. Rasulullah sendiri selalu memperlakukan putrinya, Fatimah, dengan penuh kasih sayang. Beliau juga memperlakukan anak-anak lain dengan penuh respek. Pernah seorang Sahabat Nabi membawa putranya yang masih kecil ke masjid dalam suatu halaqah dengan Nabi. Nabi membawa dan mendudukkan anak tersebut di depan beliau. tips berikut mungkin membantu orang tua meningkatkan daya kemampuan intelektual dan sosial anak usia 3 tahun.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar