1.
Pendidikan Pralahir
Islam
memperkuat pandangan perlunya pendidikan pralahir. Tidak hanya itu, pendidikan
pralahir menurut Islam harus dimulai dari sejak sebelum terciptanya janin.
Yakni :
- Penciptaan
janin harus berasal dari pasangan yang sah. Bukan hubungan perzinahan (QS
Al Isra’ 17:32).
- Dalam
melakukan hubungan biologis, hendaknya dimulai dengan doa, setidaknya
dengan baca basmallah.
- Setelah
terjadinya proses nuthfah (sperma), berlanjut menjadi ‘alaqah dan kemudian
mudghah (segumpal daging) (QS Al Mu’minun 23:12-14), maka dimulailah
kehidupan seorang anak dalam rahim. Dari tahap ini, ada beberapa hal yang
harus dilakukan sang ibu, sebagai guru pertama seorang anak, untuk
mendidik anak yang masih dalam kandungan.
Pada dasarnya pendidikan dalam
kandungan/pralahir berarti mendidik ibu yang sedang mengandung bayinya yang
secara garis lurus akan tertuju pada bayi yang sedang di kandung. Berikut ini
beberapa point pendidikan dalam kandungan yang dapat dijalani semua ibu yang
sedang mengandung maupun yang belum, diantaranya :
1.
Berpikir positif dan berperang melawan emosi diri
sendiri
2.
Stimulasi kandungan dengan elusan dan tepukan halus
3.
Selalu mengajak bayi berbicara
4.
Perbanyak berdoa
5.
Perbanyak belajar
2. Pendidikan
anak usia 1 tahun
Beberapa
hal penting lain yang perlu jadi prioritas dalam mendidik anak muslim begitu
lahir sampai usia 1 tahun.
Pertama,
senandungkan adzan di kuping kanan dan iqamah di kuping kiri bayi beberapa saat
setelah anak lahir ke dunia.
Kedua,
cerita atau bacakan kisah-kisah dalam Al Quran. Juga bacakan kisah dan
keagungan pribadi Nabi Muhammad.
Ketiga,
pada saat usia mencapai 11 – 12 bulan dan sudah mulai dapat berjalan, biasakan
membawa anak ke masjid untuk salat berjamaah setidaknya sekali sehari.
Keempat,
pada usia ini, anak sudah mengerti kata perintah dan larangan. Usahakan tidak
melarang anak kecuali kalau memang perlu.
Kelima,
katakan pada anak apa yang boleh dan tidak boleh dia lakukan dengan nada dan
penjelasan yang penuh cinta dan kasih sayang.
3.
Pendidikan anak usia 2 tahun
Perkembangan
non-fisikal anak usia 2 tahun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua
kategori yaitu perkembangan sosial / emosional dan perkembangan intelektual. Secara
intelektual, anak pada usia 2 tahun sudah memiliki kemampuan untuk mendengarkan
lagu, sajak dan cerita sederhana; senang melihat buku-buku, mengulangi
kata-kata, mengucapkan 2-3 kata dan kalimat; tertarik belajar bagaimana
menggunakan benda-benda di sekitarnya; serta mencoba bersenandung dan
bernyanyi.
Sementara
dalam segi perkembangan sosial dan emosional anak sudah memiliki kemampuan
untuk bersosialisasi, bermain dan berdekatan dengan anak-anak lain yang relatif
sebaya serta meniru perilaku orang-tuanya.
4.
Pendidikan anak usia 3 tahun
Hal
penting bagi orang tua dalam pendidikan anak adalah hindari mempermalukan anak
terutama di depan orang lain. Apalagi sampai menyebutnya sebagai anak nakal
atau bodoh. Rasulullah sendiri selalu memperlakukan putrinya, Fatimah, dengan
penuh kasih sayang. Beliau juga memperlakukan anak-anak lain dengan penuh
respek. Pernah seorang Sahabat Nabi membawa putranya yang masih kecil ke masjid
dalam suatu halaqah dengan Nabi. Nabi membawa dan mendudukkan anak tersebut di
depan beliau. tips berikut mungkin membantu orang tua meningkatkan daya
kemampuan intelektual dan sosial anak usia 3 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar