Senin, 07 Desember 2015

Kebenaran Melalui Proses Berpikir atau Bernalar Sebagai Dasar Penelitian

Ø  Latar Belakang Kebenaran
Perjalanan menuju pengetahuan yang sempurna dan kebenaran yang tinggi cukup pelik dan berliku. Tetapi sedikit demi sedikit dengan susah payah, smanusia berhasil menyingkap tabir yang gelap selama berabad-abad. Sejarah peradaban manusia menunjukkan adanya usaha yang tidak mengenal lelah. Pendorong kearah itu adalah kodrat manusia yang sifatnya selalu ingin tahu. Rasa ingin tahu ini kemudian disalurkan melalui penelitian agar menghasilkan kebenaran yang sesungguhnya.  

Ø  Syarat Kebenaran Ilmiah (Kriteria kebenaran Ilmu)
1.      Koherensi
Sesuatu dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2.      Korespondensi
Suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang dikandungnya berhubungan atau mempunyai korespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut atau sesuai dengan faktanya.
3.      Pragmatis
Pernyataan dianggap benar karena pernyataan itu mempunyai sifat pragmatis atau fungsional dalam kehidupan praktis,dapat dipraktiskan atau didayagunakan bagi kehidupan manuusia di dunia.

Ø  Dalam cara berpikir atau bernalar untuk mengambil suatu keputusan tentang suatu masalah terdapat dua cara yaitu :
       1. Deduktif
Cara berpikir deduktif dengan mengunakan analisis yang berpijak dari pengertian-pengertian atau fakta-fakta yang bersiafat umum ,kemudian diteliti dan hasilnya dapat memecahkan persoalan khusus.
       2. Induktif  
Cara berpikir induktif berpijak pada fakta-fakta yang bersifat khusus,kemudian diteliti dan akhirnya ditemui pemecahan persoalan yang bersifat umum.

Ø  Jalan Mencari Kebenaran
1.               Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan
Walaupun tidak ditemukan secara ilmiah, banyak penemuan ini yang telah menggoncangkan dunia ilmu pengetahuan.
2.               Penemuan Kebenaran Melalui Trial and Error (Coba dan Ralat)
Bekerja secara coba dan ralat adalah melakukan sesuatu pekerjaan secara aktif dengan mengulang-ulang pekerjaan tersebut berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan materi.
3.               Penemuan Kebenaran Melalui Spekulasi
Dalam spekulasi seseorang di bimbing oleh suatu pertimbangan, walaupun kurang dipikirkan masak-masak tapi dikerjakan dalam suasana yang penuh resiko.
4.               Penemuan Kebenaran Melalui Kewibawaan
Kebenaran ini berasal dari pendapat orang-orang yang dianggap berwibawa,yaitu kebenaran berdasarkan penghormatan pada pendapat orang yang diaanggap berwibawa.
5.               Penemuan Kebenaran Melalui Berpikir Kritis
Berpikir kritis bukanlah sepenuhnya cara-cara yang ilmiah karena logika dan pengalaman manusia yang digunakan untuk menemukan kebenaran tidak dalam konsep yang sama sehingga tanpa guna. Hasil yang memuaskan tergantung dari dua hal yaitu. Kemampuan berpikir dan jenis pengalaman.
6.               Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah
Cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian, metode penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan.
Metode ilmiah hanya akan menarik dan membenarkan suatu kesimpulan apabila telah dibentengi oleh bukti-bukti yang meyakinkan, yang dikumpulkan melalui prosedur yang sistematias,jelas dan terkontrol. Landasan sekaligus tujuan kegiatan ini ialah teori, dimana teori itu adalah serangkaian penelitian yang menjadi suatu kebulatan sistematis yang diperlukan dalam memahami dan meramalkan fenomena yang menjadi persoalan.
  
Ø   Proses Berpikir
Berpikir secara nalar mempunyai dua kriteria, yaitu berpikir logis dan berpikir analitis.
a.       Berpikir logis
Berpikir ini mempunyai pengertian ganda,artinya suatu kebenaran dapat diterima oleh satu pihak,tetapi dapat saja ditolak oleh pihak lain. kecenderungan yang dapat menjurus kepada kekacauan bernalar ini disebabkan oleh perbedaan persepsi dari masing-masing pihak.
b.      Berpikir analits
Berpikir ilmiah berarti melakukan kegiatan analitis dalam menggunakan logika secara ilmiah. Dengan demikain, berpikir tidak lepas dengan daya nalar imajianasi seseorang dalam merangkaikan rambu-rambu pikirannya kedalam pola tertentu, yang dapat memunculkan kejeniusan seseorang.

Ø   Ilmu dam Pengetahuan
Ilmu (sains) adalah pengetauhuan tentang fakta,baik itu yang bersifat natural maupun social yang berlaku umum dan sistematis atau pengetahuan yang sudah diatur menurut aturan dan arti serta menyeluruh dan sistematis. Jadi, ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi(kelompok);belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.

Ø  Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari  research, artinya mencari kembali.secara umum dapat dikatakan bahwa  penelitian adalah kegiatan atau alat untuk memperoleh jawaban(kebenaran) mengenai suatu fenomena yang diamati.
Penelitian adalah sebuah proses dan ilmu adalah hasilnya. Penelitian dan ilmu sebagai proses untuk mendapatkan kebenaran. Jadi, penelitian bertujuan mencari atau menemukan kebenaran, menguji kebenaran, dan menerangkan kebenaran.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar